Kamis, 19 Desember 2013

Laporan Praktikum Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan



BAB I
                              PENDAHULUUAN

A. Latar Belakang
                 Organisme bersel banyak terdiri atas berbagai macam sel yang berbeda-beda, berjuta-juta sel yang dikumpulka atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk ,struktur, dan fungsinya. Sejumlah sel yang mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama disebut jaringan.  Pada hewan dan manusia terdapat empat macam jaringan yaitu: jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan lemak. Dimana masing-masing jaringan memilikii struktur yang khas untuk melakukan fungsi tertentu, serta ada sel-sel hidup yang semakin bertambah dan brlangsung pula  pembelahan yang merupakan lapisan dan akan memberikan bentuk yang tetap pada sel-sel tertentu.
                Sel-sel yang mempunyai bentuk tetap sudah tentu akan melakukan fungsi yang tetap. Dengan demikian, akan membentuk suatu jaringan. Oleh karena itu, setiap individu makhlukh hidup terdapat berbagai macam jaringan yang menjalankan fungsi dari setiap jaringan. Organisme multi-seluler disusun dari berbagai macam sel yang berbeda-beda dan berkelompok berdasarkan bentuk, ukuran struktur dan fungsinya. Pada hewan dan manusia terdapat emppat macam jaringan utama yaitu: jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa dimana jaringan dewasa terdiri lagi atas: jaringan epidermis, jaringgan parenkim, jaringan penyokong / penunjang, jaringan gabus / periderm dan jaringan transpor.
                Pengamatan terhadap jaringan-jaringan yang menyusun makhlukh hidup sangat diperlukan, karena dengan demikian akan membuat perkembangan baru.

                                                         



B. Tujuan dan Manfaat
            Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum Mengenal jaringan  pada tumbuhan dan hewan yaitu:
1. Mengenal jaringan embrional pada tumbuhan dan hewan.
2. Membedakan struktur pada kedua jaringan tersebut.
3. Mengetahui tempat terdapatnya jaringan-jaringan tersebut.
4. Mengenal jaringan dasar pada tumbuhan dan hewan.
5. Mengenal jaringan penyokong pada hewan dan tumbuhan.
                    Manfaat dari praktikum Mengenal Jaringan pada Tumbuhan dan Hewan ialah sebagai berikut:
1. Kita dapat mengenal jaringan embrional pada tumbuhan dan hewan.
2. Dapat membedakan struktur pada kedua jaringan.
3. Dapat mengetahui tempat terdapatnya jaringan.
4. Dapat mengenal jaringan penyokong pada tumbuhan dan hewan.
5. Dapat mengenal jaringan pada tumbuhan dan hewan.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
         Organisme multiseluler disusun dari berbagai macam sel yang berbeda dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk, ukuran, struktur, dan fungsinya. Jaringan adalah sejumlah sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada hewan dan manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu: jaringan epitel, jaringan pengikat (termasuk jaringan penyokong), jaringan otot ddan jaringan saraf  (Anonim,2013:25).
           Jaringan pada tumbuhan terdapat dua macam jaringan utama yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem ialah jaringan yang sel-sel penyusunnya aktif membelah atau bersifat embrional. Menurut letaknya jaringan meristem pada tumbuuhan terdiri atas: meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar. Jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak aktif membelah. Jaringan dewasa terdiri lagi atas: jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong / penunjang , jaringan gabus / periderm dan jaringan transpor (Anonim,2013:13).
           Sel-sel tubuh yang mengalami spesialisasi yang sama disebut jaringan. Suatu jaringan dapat diberi batasan (defenisi) sebagai sekelompok atau selapis sel yang mengalami spesialisasi yangg sama untuk bersama-sama melaksanakan suatu fungsi khusus tertentu. Tiap jaringan terdiri atas sel yang mempunyai bentuk, ukuran dan susunan yang khas. Beberapa jaringan disamping sel-sel terdiri atas tosil yang bersifaat mati. Jaringan dapat mengandung banyak serabut protein ekstraselular disamping fibroblar dan sel- se jaringan pekat. Tulang dan tulang rawan sebagian besar terdiri atas protein dan garam yang dihasilkan oleh sel tulang dan tulang rawan (Claude,A.Villee,mbah1984.59).
              Meristem merupakan jaringan embriotik pada tumbuh-tumbuhan, sel meristem melakukan pembelahan secara tak terbatas dan akibatnya sel-sel baru terus menerus bertamnah pada tumbuh-tunbuhan. Jaringann yang mengalami diferensiasi akan berubah menjadi jaringan dewasa atau permanen (Sofiana,2012)
              Masing-msing organ muda pada tumbuhan daun, batang atau akar memiliki tiga sisteem jaringan yaitu: sistem jaringan dermal, siestem jaringan pembuluh (vaskuler), dan sstem jaringan dasar. Masing-masing jaringan sambung menyambung diseluruh tubuh tumbuhan ,meskipun spesifik jaringan dan hubungan spasialnya satu sama lain berbeda-beda pada organ yang berbeda (Cambell,2000).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat
                 Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, tanggaal 19 November 2013 , pukul 09.00 – 11.00 WITA. Bertempat di UPT Laboratorium Dasar Biologi Universitas HaluOleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan
              Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pengamatan jaringan pada tumbuhan dan hewan
No
Nama Alat
Kegunaan
1
Mikroskop
Untuk Melihat Benda-benda Kasat Mata
2
Cawan Petri
Untuk Menyinpan Preparat
3
Alat Tulis

Untuk Menggambar dan Memberi Keterangan

             Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat diilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pengamatan jaringan pada tumbuhan danhewan
No
Nama Bahan
Kegunaan
1
Preparat Awetan Akar Batang dan Daun Monokotil
Sebaga obyek pengamatan
2
Preparat awetan akar, batang, dan dau dikotil
Sebagai obyek pengamatan
 3
Preparat awetan jaringan tulang, otot. Dan saraf
Sebagai obyek pengamatan

C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan pada tumbuhan monokotil.
a. Pengamatan pada akar monokotil
1. Menyiapkan mikrop.
2. Menyiapkan preparat awetan akar monokotil.
3. Meletakkannya dibawa mikroskop kemudian mengamati.
4. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
b. Pengamatan pada batang monokotil.
1. Menyiapkan preparat awetan batang monokotil.
2. Mengamati preparat awetan batang monokotil.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
c. Pengamatan pada daun monokotil.
1. Menyiapkan preparat daun monokotil.
2. Mengamati preparat daun monokotil.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
2. Pengamatan pada jaringan tumbuhan dikotil.
a. Pengamatan pada akar dikotil.
1. Menyiapkan preparat awetan akar dikotil.
2. Mengamati preparat awetan akar dikotil.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
b. Pengamatan pada batang dikotil.
1. Menyiapkan preparat awetan batang dikotil.
2. Mengamati preparat awetan batan dikotil.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

c. Pengamatan pada daun dikotil.
1. Menyiapkan preparat daun dikotil.
2. Mengamati preparat awetan daun dikotil.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
 3. Pengamatan pada jaringan hewan.
            a. Pengamatan pada jaringan epitel.
1. Menyiapkan preparat awetan jaraingan epitel.
2. Mengamati preparat awetan jaringan epitel.
3. Menggambar dan memberi keterangan.
b. Pengamatan pada jaringan otot.
1. Menyiapkan preparat awetan  jaringan otot.
2. Mengamati preparat awetan jaringan otot.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
c. Pengamatan pada jaringan tulang.
1. Menyiapkan preparat awetan jaringan tulang.
2. Mengamati preparat awetan jaringan tulang.
3. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembasan
           Perkembangan jarimgan primer pada akar sama seperti pada batang. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, dan kemudian daerah diferensiasi, yang terbagi menjadi dua yaitu: daerah pendewasaan jaringan primer dan daerah jaringan yang telah dewasa. Jaringan sekunder pada akar dikotil tumbuh dari kambium. Letak xilem primer tetap ditengah-tengah akar, sedangkan floem primer terdasak ketepi endodemis. Susunan jaringan akar monokotil sama seperti akar dikotil muda, yaitu epidermis,  korteks, dan stele. Seperti pada batang, akar monokotil tidak berkambium, sehingga tidk mempunyai jaringan sekunder. Susunan akar monokotil sedikit berbeda dengan akar tumbuhan dikotil. Pada akar dikotil xilem dilengkapi dengan floem setiap sel endodermisnya dilengkapi dengan pita kaspari yang berfungsi mencegah masuknya dri korteks endodermis. Xilem primer pada pada akar monokotil ada yang berukuran kecil dan besar yang terletak dibagian tengah akar, dan xilem primer yang ukurannya kecil terletak  sejajar mengelilingi xilem primer yang besar.
            Anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil terdiri atas kulit kayu dan empelur. Empelur muda ditemukan pada batang kayu yang sudah tua, bagian terluar dari batang dikotil adalah kulit kayu yang terdiri dari epidermis, kambium, korteks, dan floem. Sedangkan anatomi monokotil memiliki dining sel tebal, dibagian dalam epidarmis tanaman terdapat jaringan tipis yakni jaringan skelerenkim yang merupakan kulit batang.
            Secara anatomi susunan batang monokotil berbeda dengan batang dikotil, pertumbuhan batang dimulai dari meristem apikal, yang akan membelah kwmudian sel-selnya memanjang dan selanjutnya akan berdiferensi  menjadi jaringan primer. Yang termasuk jaringan primer adalah bakal daun, tunas ketiak, epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan empelur. Ikatan pembuluh berkembangdari prokambium yang berasal dari meristem apikal. Prokambium diantara xilem dan floem  akan berkembang menjadi kambium. Ikatan pembuluh pada dikotil  letaknya teratur, bersama empelur membentuk silinder pusat (stele).
             Pada tumbuhan monokotil meristem apikal kecil dan berkembang bakal daun, tunas dan epidermis. Dibawa meristem apikal dan melebar disekelilingnya  terdapat meristem primer yang menebal disebut perifer. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian besar batang yang berisi ikatan pembuluh. Letak ikatan pembuluh pada monokotil tersebar sehingga tidak kelihatan adanya korteks dan silinder pusat.
               Daun adalah organ yang terdiri atas babarapa macam jaringan, diantaranya epidermis, parenkim, ikatan pembuluh. Epidermis babarapa daun dilapisi lapisan kutikula. Mulut daun ditemukan pada permukaan bawah daun. Diantara epidermis atas dan epidermis bawah  diisi dua macam jaringan parenkim yaitu jaringan pagar (palisade parenkim) yang mengandung banyak kloroplast dan jaringan bunga karang (spons parenkim) dengan kloroplast yang lebih sedikit, yang keseluruhannya disebet msofil. Ikatan pembuluh pada daun membentuk sistem pertulangan daun.    
            Pada dasarnya daun tanaman dikotil dan monokotil mempunyai susunan jaringan yang sama, walaupun kelihatan berfariasi. Secara morfologis dan anatomi daun merupakan organ yang paling berfariasi, daun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu pangkal daun, tangkai daun, helai daun, yang memiliki bentuk, ukuran dan struktur yang berbeda beda .
              Jaringan epitel berdasarkan hasil pengamatan terdiri atas  beberapa bagian yaitu lumen atau rongga, membran basal ,inti, dan epitel pipih. Pada jaringan otot tersusun dari inti sel, endodersium, keping intrakalar, dan fibrolas . Dan pada pengamatan pada jaringan tulang terdapat central canal, konakuli dan ostensit sebagai bagian atau penyusun jaringan tersebut.








BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
    Dari hasil pengamatan pada praktikum ini, maka dapat disimpulkan:
1. Jaringan merupakan kumpulan-kumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, struktur dan asal-usul yang sama.
2. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan merisistem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem terbagi lagi atas meristem apikal, meristem lateral, dan meristem intrakalar. Sedangkan jaringan dewasa  terdiri atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan gabus, dan jaringan transpor.
3. Jaringan pada hewan terdiri atas jaringan epitel, Jaringan otot, jaringan saraf dan jaringan lemak.
4. Jaringan penyokong pada tumbuhan terdiri atas jaringan kolenkim, dan jaringan skelerenkim. Sedangkan pada hewan terdiri atas jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan tulang rawan, jaringan darah dan jaringan getah bening.
5. Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan dari bentuknya









TUGAS
TIK

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1      :
ANGGOTA              :  -     ADAM SANTRIO
-       ANANG GUSTIANANG
-       AWALUDIN
-       CLARA SESILIA MEKUO
-       EBIT YASAKTI


UNIVERSITAS HALUOLEO
2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah makalah tentang “ JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN” ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi). makalah ini mengenai. Makalah ini mengenai jaringan-jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami,maupun rekan-rekan mahasiswa di UNIVERSITAS HALUOLEO, khususnya mahasiwa di fakultas Biologi jurusan MIPA. Kami menyadari akan kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu kami menerima dan menyambut dengan senang hati segala saran dan kritikan yang di berikan dari berbagai pihak.


0 komentar:

Posting Komentar