BAB
I
PENDAHULUUAN
A. Latar Belakang
Organisme bersel banyak
terdiri atas berbagai macam sel yang berbeda-beda, berjuta-juta sel yang
dikumpulka atau dikelompokkan sesuai dengan bentuk ,struktur, dan fungsinya. Sejumlah
sel yang mempunyai bentuk, struktur, dan fungsi yang sama disebut jaringan. Pada hewan dan manusia terdapat empat macam
jaringan yaitu: jaringan ikat, jaringan saraf, jaringan epitel, dan jaringan
lemak. Dimana masing-masing jaringan memilikii struktur yang khas untuk
melakukan fungsi tertentu, serta ada sel-sel hidup yang semakin bertambah dan
brlangsung pula pembelahan yang
merupakan lapisan dan akan memberikan bentuk yang tetap pada sel-sel tertentu.
Sel-sel yang mempunyai bentuk
tetap sudah tentu akan melakukan fungsi yang tetap. Dengan demikian, akan
membentuk suatu jaringan. Oleh karena itu, setiap individu makhlukh hidup
terdapat berbagai macam jaringan yang menjalankan fungsi dari setiap jaringan.
Organisme multi-seluler disusun dari berbagai macam sel yang berbeda-beda dan
berkelompok berdasarkan bentuk, ukuran struktur dan fungsinya. Pada hewan dan
manusia terdapat emppat macam jaringan utama yaitu: jaringan epitel, jaringan
pengikat, jaringan otot dan saraf. Sedangkan jaringan tumbuhan terdiri atas
jaringan meristem dan jaringan dewasa dimana jaringan dewasa terdiri lagi atas:
jaringan epidermis, jaringgan parenkim, jaringan penyokong / penunjang,
jaringan gabus / periderm dan jaringan transpor.
Pengamatan terhadap jaringan-jaringan
yang menyusun makhlukh hidup sangat diperlukan, karena dengan demikian akan
membuat perkembangan baru.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dalam
praktikum Mengenal jaringan pada
tumbuhan dan hewan yaitu:
1.
Mengenal jaringan embrional pada tumbuhan dan hewan.
2.
Membedakan struktur pada kedua jaringan tersebut.
3.
Mengetahui tempat terdapatnya jaringan-jaringan tersebut.
4.
Mengenal jaringan dasar pada tumbuhan dan hewan.
5.
Mengenal jaringan penyokong pada hewan dan tumbuhan.
Manfaat dari praktikum
Mengenal Jaringan pada Tumbuhan dan Hewan ialah sebagai berikut:
1.
Kita dapat mengenal jaringan embrional pada tumbuhan dan hewan.
2.
Dapat membedakan struktur pada kedua jaringan.
3.
Dapat mengetahui tempat terdapatnya jaringan.
4.
Dapat mengenal jaringan penyokong pada tumbuhan dan hewan.
5.
Dapat mengenal jaringan pada tumbuhan dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Organisme multiseluler disusun dari
berbagai macam sel yang berbeda dan dikelompokkan berdasarkan kesamaan bentuk,
ukuran, struktur, dan fungsinya. Jaringan adalah sejumlah sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Pada hewan dan manusia terdapat empat macam
jaringan utama, yaitu: jaringan epitel, jaringan pengikat (termasuk jaringan
penyokong), jaringan otot ddan jaringan saraf
(Anonim,2013:25).
Jaringan pada tumbuhan terdapat dua
macam jaringan utama yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan
meristem ialah jaringan yang sel-sel penyusunnya aktif membelah atau bersifat
embrional. Menurut letaknya jaringan meristem pada tumbuuhan terdiri atas:
meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar. Jaringan dewasa adalah
jaringan yang tidak aktif membelah. Jaringan dewasa terdiri lagi atas: jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong / penunjang , jaringan gabus /
periderm dan jaringan transpor (Anonim,2013:13).
Sel-sel tubuh yang mengalami spesialisasi
yang sama disebut jaringan. Suatu jaringan dapat diberi batasan (defenisi)
sebagai sekelompok atau selapis sel yang mengalami spesialisasi yangg sama
untuk bersama-sama melaksanakan suatu fungsi khusus tertentu. Tiap jaringan terdiri
atas sel yang mempunyai bentuk, ukuran dan susunan yang khas. Beberapa jaringan
disamping sel-sel terdiri atas tosil yang bersifaat mati. Jaringan dapat
mengandung banyak serabut protein ekstraselular disamping fibroblar dan sel- se
jaringan pekat. Tulang dan tulang rawan sebagian besar terdiri atas protein dan
garam yang dihasilkan oleh sel tulang dan tulang rawan (Claude,A.Villee,mbah1984.59).
Meristem merupakan jaringan
embriotik pada tumbuh-tumbuhan, sel meristem melakukan pembelahan secara tak
terbatas dan akibatnya sel-sel baru terus menerus bertamnah pada
tumbuh-tunbuhan. Jaringann yang mengalami diferensiasi akan berubah menjadi
jaringan dewasa atau permanen (Sofiana,2012)
Masing-msing organ muda pada tumbuhan daun, batang atau akar memiliki tiga sisteem jaringan yaitu: sistem jaringan dermal, siestem jaringan pembuluh (vaskuler), dan sstem jaringan dasar. Masing-masing jaringan sambung menyambung diseluruh tubuh tumbuhan ,meskipun spesifik jaringan dan hubungan spasialnya satu sama lain berbeda-beda pada organ yang berbeda (Cambell,2000).
Masing-msing organ muda pada tumbuhan daun, batang atau akar memiliki tiga sisteem jaringan yaitu: sistem jaringan dermal, siestem jaringan pembuluh (vaskuler), dan sstem jaringan dasar. Masing-masing jaringan sambung menyambung diseluruh tubuh tumbuhan ,meskipun spesifik jaringan dan hubungan spasialnya satu sama lain berbeda-beda pada organ yang berbeda (Cambell,2000).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari selasa, tanggaal 19 November 2013 , pukul 09.00 – 11.00 WITA.
Bertempat di UPT Laboratorium Dasar Biologi Universitas HaluOleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel
1. Alat dan kegunaan pengamatan jaringan pada tumbuhan dan hewan
No
|
Nama
Alat
|
Kegunaan
|
1
|
Mikroskop
|
Untuk Melihat
Benda-benda Kasat Mata
|
2
|
Cawan Petri
|
Untuk Menyinpan Preparat
|
3
|
Alat Tulis
|
Untuk Menggambar dan Memberi
Keterangan
|
Bahan yang digunakan pada praktikum ini
dapat diilihat pada tabel 2.
Tabel
2. Bahan dan kegunaan pengamatan jaringan pada tumbuhan danhewan
No
|
Nama Bahan
|
Kegunaan
|
1
|
Preparat Awetan Akar Batang dan Daun
Monokotil
|
Sebaga obyek pengamatan
|
2
|
Preparat awetan akar, batang, dan dau
dikotil
|
Sebagai obyek pengamatan
|
3
|
Preparat awetan jaringan tulang, otot.
Dan saraf
|
Sebagai obyek pengamatan
|
C. Prosedur Kerja
1.
Pengamatan pada tumbuhan monokotil.
a.
Pengamatan pada akar monokotil
1. Menyiapkan mikrop.
2.
Menyiapkan preparat awetan akar monokotil.
3.
Meletakkannya dibawa mikroskop kemudian mengamati.
4.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
b. Pengamatan pada batang monokotil.
1.
Menyiapkan preparat awetan batang monokotil.
2.
Mengamati preparat awetan batang monokotil.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
c. Pengamatan pada daun
monokotil.
1.
Menyiapkan preparat daun monokotil.
2.
Mengamati preparat daun monokotil.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
2.
Pengamatan pada jaringan tumbuhan dikotil.
a. Pengamatan pada akar
dikotil.
1.
Menyiapkan preparat awetan akar dikotil.
2.
Mengamati preparat awetan akar dikotil.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
b.
Pengamatan pada batang dikotil.
1.
Menyiapkan preparat awetan batang dikotil.
2.
Mengamati preparat awetan batan dikotil.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
c.
Pengamatan pada daun dikotil.
1.
Menyiapkan preparat daun dikotil.
2.
Mengamati preparat awetan daun dikotil.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
3. Pengamatan pada jaringan hewan.
a. Pengamatan pada jaringan epitel.
1.
Menyiapkan preparat awetan jaraingan epitel.
2.
Mengamati preparat awetan jaringan epitel.
3.
Menggambar dan memberi keterangan.
b.
Pengamatan pada jaringan otot.
1.
Menyiapkan preparat awetan jaringan
otot.
2.
Mengamati preparat awetan jaringan otot.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
c.
Pengamatan pada jaringan tulang.
1.
Menyiapkan preparat awetan jaringan tulang.
2.
Mengamati preparat awetan jaringan tulang.
3.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Pembasan
Perkembangan jarimgan primer pada
akar sama seperti pada batang. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah
pemanjangan, dan kemudian daerah diferensiasi, yang terbagi menjadi dua yaitu:
daerah pendewasaan jaringan primer dan daerah jaringan yang telah dewasa.
Jaringan sekunder pada akar dikotil tumbuh dari kambium. Letak xilem primer
tetap ditengah-tengah akar, sedangkan floem primer terdasak ketepi endodemis.
Susunan jaringan akar monokotil sama seperti akar dikotil muda, yaitu
epidermis, korteks, dan stele. Seperti
pada batang, akar monokotil tidak berkambium, sehingga tidk mempunyai jaringan
sekunder. Susunan akar monokotil sedikit berbeda dengan akar tumbuhan dikotil.
Pada akar dikotil xilem dilengkapi dengan floem setiap sel endodermisnya
dilengkapi dengan pita kaspari yang berfungsi mencegah masuknya dri korteks
endodermis. Xilem primer pada pada akar monokotil ada yang berukuran kecil dan
besar yang terletak dibagian tengah akar, dan xilem primer yang ukurannya kecil
terletak sejajar mengelilingi xilem
primer yang besar.
Anatomi akar tumbuhan dikotil dan
monokotil terdiri atas kulit kayu dan empelur. Empelur muda ditemukan pada
batang kayu yang sudah tua, bagian terluar dari batang dikotil adalah kulit
kayu yang terdiri dari epidermis, kambium, korteks, dan floem. Sedangkan
anatomi monokotil memiliki dining sel tebal, dibagian dalam epidarmis tanaman
terdapat jaringan tipis yakni jaringan skelerenkim yang merupakan kulit batang.
Secara anatomi susunan batang
monokotil berbeda dengan batang dikotil, pertumbuhan batang dimulai dari
meristem apikal, yang akan membelah kwmudian sel-selnya memanjang dan
selanjutnya akan berdiferensi menjadi
jaringan primer. Yang termasuk jaringan primer adalah bakal daun, tunas ketiak,
epidermis, korteks, ikatan pembuluh dan empelur. Ikatan pembuluh berkembangdari
prokambium yang berasal dari meristem apikal. Prokambium diantara xilem dan
floem akan berkembang menjadi kambium.
Ikatan pembuluh pada dikotil letaknya
teratur, bersama empelur membentuk silinder pusat (stele).
Pada tumbuhan monokotil meristem
apikal kecil dan berkembang bakal daun, tunas dan epidermis. Dibawa meristem
apikal dan melebar disekelilingnya
terdapat meristem primer yang menebal disebut perifer. Meristem perifer
ini berkembang menjadi bagian besar batang yang berisi ikatan pembuluh. Letak
ikatan pembuluh pada monokotil tersebar sehingga tidak kelihatan adanya korteks
dan silinder pusat.
Daun adalah organ yang terdiri
atas babarapa macam jaringan, diantaranya epidermis, parenkim, ikatan pembuluh.
Epidermis babarapa daun dilapisi lapisan kutikula. Mulut daun ditemukan pada
permukaan bawah daun. Diantara epidermis atas dan epidermis bawah diisi dua macam jaringan parenkim yaitu
jaringan pagar (palisade parenkim) yang mengandung banyak kloroplast dan
jaringan bunga karang (spons parenkim) dengan kloroplast yang lebih sedikit,
yang keseluruhannya disebet msofil. Ikatan pembuluh pada daun membentuk sistem
pertulangan daun.
Pada dasarnya daun tanaman dikotil
dan monokotil mempunyai susunan jaringan yang sama, walaupun kelihatan
berfariasi. Secara morfologis dan anatomi daun merupakan organ yang paling berfariasi,
daun dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu pangkal daun, tangkai daun,
helai daun, yang memiliki bentuk, ukuran dan struktur yang berbeda beda .
Jaringan epitel berdasarkan hasil
pengamatan terdiri atas beberapa bagian
yaitu lumen atau rongga, membran basal ,inti, dan epitel pipih. Pada jaringan
otot tersusun dari inti sel, endodersium, keping intrakalar, dan fibrolas . Dan
pada pengamatan pada jaringan tulang terdapat central canal, konakuli dan
ostensit sebagai bagian atau penyusun jaringan tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan pada praktikum ini,
maka dapat disimpulkan:
1. Jaringan merupakan kumpulan-kumpulan
sel yang mempunyai bentuk, fungsi, struktur dan asal-usul yang sama.
2. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas
jaringan merisistem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem terbagi lagi atas
meristem apikal, meristem lateral, dan meristem intrakalar. Sedangkan jaringan
dewasa terdiri atas jaringan epidermis,
jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan gabus, dan jaringan transpor.
3. Jaringan pada hewan terdiri atas
jaringan epitel, Jaringan otot, jaringan saraf dan jaringan lemak.
4. Jaringan penyokong pada tumbuhan
terdiri atas jaringan kolenkim, dan jaringan skelerenkim. Sedangkan pada hewan
terdiri atas jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan tulang rawan, jaringan
darah dan jaringan getah bening.
5. Tumbuhan monokotil dan dikotil
memiliki perbedaan dari bentuknya
TUGAS
TIK
DI
SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
ANGGOTA : - ADAM SANTRIO
-
ANANG
GUSTIANANG
-
AWALUDIN
-
CLARA
SESILIA MEKUO
-
EBIT
YASAKTI
UNIVERSITAS
HALUOLEO
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena
atas berkat dan rahmat-Nyalah makalah tentang “ JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN
HEWAN” ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah
TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi). makalah ini mengenai. Makalah ini
mengenai jaringan-jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan.
Kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kami,maupun rekan-rekan mahasiswa di UNIVERSITAS
HALUOLEO, khususnya mahasiwa di fakultas Biologi jurusan MIPA. Kami menyadari
akan kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu
kami menerima dan menyambut dengan senang hati segala saran dan kritikan yang
di berikan dari berbagai pihak.
0 komentar:
Posting Komentar