Jumat, 20 Desember 2013

RANGKUMAN BIOLOGI

TUGAS
RANGKUMAN BIOLOGI








DI SUSUN OLEH :
NAMA : CLARA SESILIA MEKUO
Nim: f1d113007
Fakultas: MIPA
Jurusan: Biologi
Kelas: A
Semester 1
UNIVERSITAS HALUOLEO

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah rangkuman  mengenai “Ilmu biologi” ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
Rangkuman ini mengenai apa pengertian biologi, ruang lingkup biologi, sejarah asal-usul makhluk hidup, teori-teori tentang asal-usul makhluk hidup, dan sel.
Saya berharap rangkuman ini dapat memberi manfaat bagi saya maupun rekan-rekan sesama Mahasiswa di Fakultas MIPA jurusan Biologi Universitas Haluoleo. Saya menyadari kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada rangkuman ini, oleh karena itu saya menyambut dengan senang hati segala saran dan kritikan yang di berikan dari berbagai pihak.
Sekian dan terima kasih.





Kendari, September 2013





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................    i
DAFTAR ISI.............................................................................................    ii
BAB I PEMBAHASAN.......................................................................................   
A.    Ruang Lingkup Biologi..............................................................................   
B.    Sejarah Asal-Mula kehidupan....................................................................
C.    Sel..............................................................................................................
BAB II PENUTUP.................................................................................
A.    Kesimpulan...............................................................................................
B.    Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................















BAB I PENDAHULUAN

A.    RUANG LINGKUP BIOLOGI
Biologi berasal dari kata “bios” dan “logos”. Bios artinya kehidupan dan logos artinya ilmu. Jadi Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk  hidup beserta lingkungannya. Biologi memiliki cabang-cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi tentang mahluk hidup. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan. Selain itu, dampak dari perkembangan biologi bagi kehidupan manusia dan alam sekitarnya memiliki nilai positif dan nilai negatif.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup biologi cukup luas.
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa:
1.  Kingdom animalia
2.  Kingdom plantae
3.  Kingdom fungi
4.  Kingdom protista
5.  Kingdom eubacteria
6.  Kingdom archaebacteria
KARAKTERISTIK MAHLUK HIDUP
    Tingkatan objek yang dipelajari dalam Biologi. Molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu,populasi, komunitas,sampai tingkat bioma ialah tingkatan organisasi kehidupan yang ada di bumi yang terbentuk oleh struktur hierarki yang sangat teratur.
Benda hidup disebut juga organisme, sesuatu dikatakan sebagai organisme/mahluk hidup jika memiliki ciri-ciri kehidupan diantaranya: bergerak, bereproduksi, tumbuh, mengambil nutrisi, dan peka terhadap rangsangan.



BIOLOGI SEBAGAI ILMU
    Seiring dengan kemajuan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi pun mengalami perkembagan secara dinamis.  Perkembangan tersebut dapat mengungkapkan kaidah-kaidah baru mengenai fenomena alam, sosial, atau kemanusiaan. Penerapannya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Manusia selalu tertarik pada organisme dan lingkungan sekitar. Kita sebagai manusia selalu berusaha untuk menerangkan sesuatu dengan imu yang kita pelajari.
    Mempelajari bioogi akan membantu kita mengerti tentang ligkungan kita serta membantu kita dalam mengatur hidup dan kesehatan kita.
    Biologi telah lahir jauh sebelum ilmu-ilmu lain berkembang, diperkirakan ilmu ini lahir sekitar abad XIV. Untuk memudahkan orang mengenal dan memberi nama terhadap berbagai jenis tumbuhan dan hewan, lahirlah Botani istilah yang digunakan untuk cabang  yang mempelajari ilmu tumbuh-tumbuhan dan Zoologi untuk ilmu hewan.
    Bagaimana agar penamaan tumbuhan dan hewan yang beraneka ragam dapat disusun dalam suatu pola yang teratur dan memudahkan pengenalan?” kemudian berkembang cabang ilmu yang mempelajari klasifikasi mahluk hidup yang disebut Taksonomi.
Sejalan dengan pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi, botani pun ber-kembang ke dalam ilmu-ilmu lain, misalnya:
a. anatomi tumbuhan, khusus mempelajari struktur dan fungsi bagian tubuh tumbuhan;
b. fisiologi tumbuhan, khusus mempelajari kerja alat-alat (organ) tubuh tumbuhan;
c.  ekologi, khusus mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya;
d. mikologi, khusus mempelajari jamur;
e. mikrobiologi, khusus mempelajari mikroorganisme.
Dari zoologi lahir cabang-cabang ilmu, misalnya:
a. anatomi hewan, khusus mempelajari struktur dan fungsi bagian tubuh hewan;
b. morfologi hewan, khusus mempelajari bentuk luar tubuh hewan;
c. fisiologi hewan, khusus mempelajari fungsi alat-alat tubuh hewan;
d. embriologi, khusus mempelajari pertumbuhan embrio;
e. entomologi, khusus mempelajari serangga.


METODE ILMIAH
Berikut  Urutan Langkah dalam Metode Ilmiah
1.  Rumusan Masalah
2.  Observasi/Literatur
3.  Hipotesis
4.  Prediksi
5.  Eksperimen
6.  Kesimpulan
7.  Mengkomunikasikan
Dalam melakukan eksperimen ada dua hal penting yang perlu dilakukan, yaitu menyiapkan alat dan bahan serta menentukan langkah-langkahnya

PERMASALAHAN BIOLOGI
Permasalahan-permasalahan biologi dapat muncul pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan, dapat terjadi pada tingkat molekul, senyawa, jaringan sampai biosfer. Pada tingkat molekul, misalnya kelainan yang terjadi pada DNA dapat berakibat sangat serius.
    Pada tingkat organ, masalah biologi paling banyak ditemukan, misalnya patah tulang, kanker kulit, kanker darah, gagal ginjal, kanker hati, infeksi pada otak, kerusakan alat indra, dan masih banyak lagi contoh lainnya. Masalah biologi dalam skala yang lebih besar adalah tingkat ekosistem, bahkan tingkat biosfer. Pada tingkat ini, contoh yang paling jelas adalah kerusakan ekosistem. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh bencana alam atau justru akibat ulah manusia. Kerusakan tersebut dapat berupa terjadinya pencemaran, rusaknya hutan akibat pembalakan liar dan kebakaran hutan, rusaknya lahan pertanian, hancurnya sumber daya alam, punahnya keanekaragaman hayati, dan masih banyak lagi.
MANFAAT MEMPELAJARI BIOLOGI
Kita semua menyadari bahwa berkembangnya biologi telah memberikan manfaat yang demikian luas bagi kehidupan manusia. Dalam bidang pertanian misalnya, penemuan bibit-bibit unggul, teknik pemupukan, pemberantasan hama, dan teknologi pascapanen telah mampu meningkatkan produksi pangan. Selain itu, tidak diragukan lagi kemajuan dalam bidang kedokteran, farmasi, genetika, perikanan, peternakan, industri pangan, perkebunan, kehutanan, dan lingkungan hidup juga tidak lepas dari biologi.
Saat ini, bioteknologi merupakan ilmu yang demikian popular sehingga mampu membuat biologi sebagai ilmu yang perlu diperhitungkan. Bioteknologi, sebuah ilmu yang menggunakan teknologi tinggi, telah dapat memberikan sumbangan yang besar bagi kehidupan manusia. Dengan bioteknologi, bibit-bibit unggul dapat diciptakan, penyakit-penyakit bawaan dapat dihindari, vitamin dapat dibuat dengan mudah, dan berbagai penyakit dapat diatasi.

B.SEJARAH ASAL-MULA KEHIDUPAN
Berikut teori-teori yang mengemukakan sejarah asal mula kehidupan :
Teori Kehidupan Di dunia. Banyak terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia. Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-teori awal mula makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.
1.  TEORI ABIOGENESIS
Tokoh teori Abiogenesis adalah Aristoteles (384-322 SM). Dia adalah seorang filosof dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Teori Abiogenesis ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi ini berasal dari benda mati.
Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan apabila menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Bagaimana cara terbentuknya makhluk tersebut? Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.
Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, mak pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati/tak hidup, yang gerak terjadinya secara spontan , misalnya:
a. ikan dan katak berasal dari lumpur.
b. cacing berasal dari tanah
c. Belatung berasal dari daging yang membusuk.
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno hingga pertengahan abad ke-17.
Pada pertengahan abad ke-17, Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka
2.      Teori Biogenesis
Teori abiogenesis disanggah oleh teori biogenesis sejak abad ke-19. Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari maklhuk hidup. Teori biogenesis dikemukakan oleh Fransisco Redi, Louis Pasteur, dan Lazzaro Spalanzani.
a.    Fransisco Redi (1626-1692)
    Tujuan    : membuktikan bahwa belatung yang ada di daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut.
    Prosedur : digunakan tiga toples A, B dan C. Toples A steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup kain rapat. Toples B steril dari kuman, diisi sepotong daging dan di biarkan terbuka. Toples C steril dari kuman, diisi sepotong daging dan ditutup dengan kain kasa. Ketiga toples dibiarkan selama beberapa hari.
    Hasil         : pada toples tidak ada belatung sama sekali. Pada toples B terdapat banyak belatung di daging. Pada toples C terdapat belatung di atas kain kassa dan belatung.
    Kesimpulan: bahwa belatung berasal dari lalat yang hinggap di daging untuk bertelur.
b.    Lazzaro Spalanzani (1729-1799)
    Tujuan    : membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan yang steril.
    Prosedur : digunakan dua buah labu. Labu pertama diisi air sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Setelah dingin, labu tersebut dibiarkan terbuka selama beberapa hari. Labu dua berisi sediaan dari sari kacang hijau yang dipanaskan. Selanjutnya ditutup rapat-rapat dan didinginkan serta dibiarkan selama beberapa hari.
    Hasil         : pada labu yang dibiarkan terbuka air sediaan berubah keruh. Pada labu yang ditutup rapat air sediaan tetap tampak jernih
    Kesimpuan: air sediaan keruh menunjukan bahwa terdapat kuman yang masuk kedalam air sediaan tersebut. Kuman tersubut terbawa oleh udara.
c.       Louis Pasteur (1822-1895)

Tujuan    : untuk membuktikan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh dari air sediaan steril yang ditempatkan di labu leher angsa.
Prosedur : digunakan dua buah labu leher angsa. Labu pertama berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gula dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya, labu dibiarkan selama beberapa hari dengan posisi tegak. Lalu labu kedua berisi air sediaan yang terdiri dari larutan gua dan ragi yang dipanaskan. Selanjutnya labu dimiringkan sampai air sediaan keluar sedikit dari ujung pipa. Lalu labu tersebut diletakkan kembali dalam dalam posisi tegak selama beberapa hari.
Hasil         : pada labu yang diletakkan dengan posisi tegak, air sediaan tampak jernih. Pada labu yang tadinya diletakkan dengan posisi miring, air sediaan tampak keruh
Kesimpulan: air sediaan keruh menunjukkan bahwa kuman dari udara dapat masuk ke air sediaan tersebut saat posisi labu di miringkan.



Bukti eksperimental dari ketiga ilmuwan tersebut melahirkan sebuah teori baru yang disebut teori biogenesis. Teori biogenesis berisi tiga pernyataan seperti berikut.

1)   Omne vivum ex ovo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari telur.
3)   Omne vivum ex vivo yang berarti setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
2)   Omne ovum ex vivo yang berarti setiap telur berasal dari makhluk hidu
3.      Teori Cosmozoic (Kosmozoan)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi berasal dari spora kehidupan yang berasal dari luar angkasa. Spora kehidupan tidak dapat bertahan di planet ruang angkasa yang sangat dingin, kering, dan adanya radiasi yang mematikan. Akhirnya spora kehidupan itu pindah ke bumi. Teori ini disanggah oleh para ilmuwan.
4.      Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini diperoleh tidak berdasarkan eksperimen. Teori ini beranggapan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan seperti apa adanya. Dalam teori ini tidak disinggung mengenai asal-usul materi kehidupan.
5.      Teori Evolusi Kimia
Proses terbentuknya kehidupan di permukaan bumi dijelaskan dengan teori evolusi kimia. Teori evolusi kimia menerangkan bahwa bahan-bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik yang mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Teori ini didukung oleh beberapa ilmuwan seperti Alexander Oparin, Haldane, Staney Miller, dan Harold Urey. Teori evollusi kimia atau biokimia menyebutkan bahwa pada awal terbentuknya kehidupan di atmosfer, terdapat CH4, NH3, H2O. Adanya penyinaran ultraviolet dari matahari, panas dari gunung berapi, muatan listrik yang kesemuanya merupakan sumber energi, membantu pembentukan senyawa-senyawa organik dari senyawa anorganik.

Atmosfer pada masa awal terbentuknya bumi tidak mengandung O2.  Di atmosfer hanya terdapat molekul-molekul organik yang baru disintesis dan terhindar dari oksidasi menjadi senyawa organik. Pada lautan dan bumi, terakumulasi zat-zat organik yang bergabung menjadi senyawa yang komplek. Pada zat organik terjadi proses pemusnahan, penyerapan, dan substitusi molekul tertentu kemudian terbentuk membran dan akhirnya terbentuk makhluk hidup yang paling awal.




6Teori Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan sel. Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang akhirnya berkembang menjadi struktur kehidupan (sel).

Berasal  dari protos Yunani untuk pertama, dan plasma untuk hal terbentuk. 'Protoplasma' Ini pertama kali digunakan pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl untuk menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, untuk membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola . Thomas Huxley kemudian disebut sebagai "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini.
Protoplasma adalah bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma . Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sebagai sitoplasma dan bahwa di dalam inti sebagai nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tetapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Ada 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik.
pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar.
75-85% air,
10-20% protein
2-3% lipida
1% karbohidrat
dan 1% zat-zat anorganik lainnya
Jadi air terlihat merupakan komponen utama
Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, Dua bentuk itu yaitu bentuk bebas dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berbagai jenis sel bervariasi di antara tipe sel yang berbeda.
Protein
Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di antara gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di antara asam amino disebut ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam amino.
Pembagian protein juga dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan strukturnya. Berdasarkan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
•    Protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
•    Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
•    Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.
•    Protein transpor, berperan sebagai pengangkut subtansi-subtansi penting.
   KARBOHIDRAT     
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1. Jadi memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O).



C. SEL
Semua mahluk hidup tersusun dari sel, sel adalah satuan unit terkecil penyusun mahluk hidup. Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa tisiologis dan pewarisan genetis mahluk hidup. Terdapat dua tipe struktural sel, yaitu : sel prokariotik dan sel eukariotik.
a. sel prokariotik, adalah sel tanpa membaran inti, sel ini berukuran 1-10mm. Sel ini berupa DNA yang tidak di bungkus membran inti. DNA pada sel prokariotik berbentuk sirkuler atau di sebut nukleoid. Contoh sel prokariotik adalah Cyanobacteria dan sel bakteri.
b. sel eukariotik, adalah sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma, kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut protoplasma. Sel eukariotik berukuran 10-100mm. DNA berada pada inti sel yang di bungkus oleh membran inti. Sel eukariotik terdiri atas bagian-bagian sel berikut.
•    Membran plasma
•    Dinding sel
•    Nukleus
•    Sitoplasma
•    Retikulum endoplasma
•    Ribosom
•    Kompleks golgi
•    Lisosom
•    Mitokondria
•    Kloroplas
•    Vakuola
•    Sentriol
•    Sentrosom
•    Plastida
Membran plasma terdiri atas lapisan lipid. Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid, glikolipid dan sterol. Lapisan protein membran sel terdiri atas klikoprotein yang membentuk dua macam lapisan, yaitu : lapisan protein perifer dan integral. Contoh sel eukariotik yaitu : sel hewan dan sel tumbuhan.






Berikut contoh gambar dari sel hewan, tumbuhan dan bakteri :

a. Gambar sel hewan

b. Gambar sel tumbuhan
    
c. Gambar sel bakteri

\















BAB II PENUTUP
A. KESIMPULAN
    Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Biologi memiliki cabang-cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi tentang makhluk hidup. Ada banyak manfaat dari mempelajari biologi. Selain manfaat, dampak dari perkembangan Biologi bagi kehidupan manusia dan alam sekitarnya memiliki nilai positif dan nilai negatifnya. Dan juga mengenai awal mula kehidpan , banyak teori-teori yang di kemukakan oleh para ilmuwan . Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula kehidupan di muka bumi ini. juga sel yang berperan sebagai unit terkecil pembangun tubuh mahluk hidup.


B. SARAN
    Kemajuan biologi yang semakin pesat harus diimbangi dengan iman dan takwa. Jika sampai disalahgunakan maka akan membahayakan kehidupan manusia. Melalui pengetahuan biologi dan di dukung kemajuan ilmu dan teknologi, manusia dapat mengeksploitasi kekayaan alam dengan tanpa batas. Hal ini berbahaya, sebab keseimbangan alam akan terganggu.












DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Moch dan Djoko Martono. 2009. Biologi 1: untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional .
Ferdinand P, Fictor dan Moekti Aribowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1: untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
    Subardi,dkk.2009. biologi 1: untuk kelas X SMA/MA. Jakarta : pusat perbukuan, departemen pendidikan nasional.



0 komentar:

Posting Komentar